Apa itu Wicked Problems?
Sebagai seorang Product Manager yang beroperasi dalam lanskap yang selalu berubah, kita seringkali dihadapkan pada tantangan yang sangat rumit, seringkali tampaknya tidak memiliki solusi yang jelas. Tantangan-tantangan semacam ini dikenal sebagai “Wicked Problems” atau masalah yang sangat sulit. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Horst Rittel dan Melvin Webber pada tahun 1973 untuk menggambarkan masalah-masalah yang sangat sulit dipecahkan, terutama dalam konteks perencanaan, kebijakan publik, dan manajemen produk.
Apa yang membuat masalah-masalah ini begitu “sulit” atau “kompleks”? Salah satu ciri utama dari masalah masalah seperti ini adalah tingkat kompleksitas yang sangat tinggi. Mereka melibatkan sejumlah besar stakeholders dengan beragam motivasi, seringkali menyimpan konflik internal, dan disertai dengan supporting data yang tidak lengkap atau bahkan ambigu. Selain itu, masalah-masalah seperti ini juga rentan terhadap perubahan seiring waktu, sehingga solusi yang mungkin berhasil pada satu waktu, mungkin tidak lagi berlaku di masa depan.
Pendekatan konvensional untuk pemecahan masalah seringkali tidak efektif dalam menghadapi masalah-masalah sulit ini. Pendekatan yang linear dan top-down, yang mungkin berhasil dalam situasi yang lebih sederhana, sering gagal dalam mengatasi kompleksitas dan ketidakpastian yang melekat dalam masalah-masalah “sulit” ini.
Namun, kendati tampak begitu sulit, tidak ada masalah yang benar-benar tanpa solusi. Yang dibutuhkan adalah pendekatan yang berbeda / kreatif, lebih fleksibel, dan berbasis pada kolaborasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai pendekatan yang dapat diterapkan untuk menemukan solusi bagi masalah-masalah sulit ini. Mulai dari metode berbasis desain hingga pendekatan yang berfokus pada komunitas, kita akan mengeksplorasi beragam cara untuk menghadapi tantangan-tantangan yang tampak tak teratasi ini.
Penting untuk diingat bahwa memahami dan menghadapi masalah-masalah sulit ini memiliki dampak yang signifikan dalam dunia yang selalu berubah. Kemampuan untuk menemukan solusi bagi masalah-masalah ini adalah salah satu kunci untuk menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan. Mari kita selami berbagai pendekatan yang dapat membantu kita menjelajahi kompleksitas masalah-masalah “sulit” ini dan menciptakan solusi-solusi yang inovatif dan efektif.
Pendekatan Untuk Mencari Solusi Atas Wicked Problems
Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat diterapkan:
Pendekatan Berbasis Desain (Design Thinking)
Pendekatan ini menekankoan empati terhadap setiap stakeholders, perlu pemahaman mendalam tentang masalah yang ada, dan untuk melakukan eksperimen dalam mencari solusi. Dengan teknik seperti In-Depth User Interview, Permodelan berbasis Persona, dan Prototyping, kita sebagai Product Panager dapat merancang solusi yang lebih relevan dan berfokus pada pengguna.
Misalnya saja seorang Product Manager yang bekerja di perusahaan teknologi merasa bahwa mereka memiliki masalah komunikasi internal yang kompleks. Mereka menerapkan pendekatan berbasis desain dengan melakukan wawancara dengan tim-tim internal untuk memahami hambatan dalam komunikasi. Berdasarkan pemahaman ini, mereka merancang workshop kolaboratif yang memungkinkan tim untuk berbagi ide dan menciptakan aliran komunikasi yang lebih baik.
Pendekatan Berorientasi pada Komunitas
Menggandeng komunitas yang terkait dengan masalah yang ada, dapat membantu kita dalam mencari solusi yang lebih berkelanjutan. Untuk ini, diperlukan keterlibatan secara aktif dengan komunitas, mendengarkan kebutuhan mereka, dan membangun kemitraan yang kuat bisa menjadi kunci untuk mengatasi masalah-masalah sulit yang melibatkan banyak pihak.
Pendekatan Adaptif
Karena masalah-masalah sulit seringkali berubah seiring waktu, pendekatan yang adaptif dan responsif terhadap situasi sangatlan diperlukan. Ini artinya kita selalu siap untuk menyesuaikan strategi dan solusi saat informasi baru muncul atau ketika kondisi berubah.
Dengan perencanaan Sprints yang singkat, menerapkan prinsip Agile, dan terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pelanggan selama pengembangan produk, seorang Product Manager dapat bernavigasi dalam kondisi seperti ini
Pendekatan Berbasis Data
Mengumpulkan data yang relevan, menganalisisnya secara mendalam, dan mengambil keputusan berdasarkan bukti dapat membantu mengatasi ketidakpastian dalam masalah-masalah sulit. Analisis data dapat memberikan wawasan yang diperlukan untuk merumuskan solusi yang efektif. Dengan begini, kita perlu lebih sabar, untuk mengurangi penggunaan intuisi liar dalam membuat keputusan.
Pendekatan Eksperimen
Menerapkan pendekatan eksperimen untuk menguji solusi-solusi potensial dengan cepat dan dengan risiko yang terkontrol. Ini memungkinkan Product Manager untuk mengambil pembelajaran dari setiap iterasi dan mengadaptasi solusi mereka sesuai kebutuhan.
Semisal seorang Product Manager di Perusahaan Startup Online Travel Agency (OTA) ingin meningkatkan interaksi pengguna dengan fitur berbagi konten. Mereka meluncurkan berbagai eksperimen dengan variasi antarmuka dan algoritma rekomendasi untuk melihat mana yang paling efektif dalam meningkatkan tingkat interaksi. Dalam kasus ini, hasil eksperimen bisa menjadi penengan dari diskusi yang tidak berkesudahan dalam mencari solusi yang paling tepat.
Pendekatan Jangka Panjang:
Kesabaran dan ketekunan dalam mengatasi Wicked Problems itu sangat penting. Terkadang, untuk menemukan solusi yang tepat, diperlukan waktu yang sangat lama untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari solusi yang diusulkan.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada pendekatan yang secara universal bisa cocok untuk semua kondisi ketika menangani sebuah Wicked Problem. Sebaliknya, Product Manager perlu memilih dan menggabungkan beberapa pendekatan yang sesuai dengan konteks dan karakteristik masalah yang dihadapi. Selain itu, fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci sukses dalam menangani kondisi ini.