Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, interaksi antara Product Manager (PM) dan Programmer seringkali menjadi sumber cerita lucu. Keduanya memiliki peran yang sangat berbeda, tetapi harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mari kita menjelajahi momen-momen kocak di balik layar pembuatan sebuah produk berbasis software.
Komedi 1: Asal Bos Senang
PM: “Eh guys,, Kita butuh fitur A, B, dan C dalam rilis berikutnya nih.”
Programmer: “Oke, saya akan memulai dengan A. Apa nih Requirement detailnya?”
PM: “Ah, tidak usah terlalu detail, yang penting bikin supaya ‘keren’. Btw, ini titah dari Pak ‘Bos’ langsung loh!”
Catatan: Programmer kini menghadapi tantangan yang mirip dengan memasak tanpa resep.
Komedi 2: Intuisi Driven-Development
PM: “Sepertinya Kita perlu meningkatkan user engagement, nih!”
Programmer: “Wah menarik, apa nih yang bermasalah dengan User engagement?”
PM: “Oh, feeling saya mengatakan ada yang salah nih dengan interaksi user kita .”
Catatan: Science has left the building…
Komedi 3: Deadline Ajaib
PM: “Ini adalah proyek yang sangat penting nih. Kita butuh ini selesai dalam waktu satu minggu!”
Programmer: “Tetapi, kalo dari analisa, fitur ini butuh waktu minimal satu bulan.”
PM: “Ah dicoba dulu deh, saya yakin kamu bisa membuatnya.”
Catatan: Programmer seringkali dianggap seolah-olah memiliki kemampuan sihir.
Komedi 4: Meeting yang Tak Kunjung Selesai
PM: “Kita perlu rapat untuk membahas perkembangan proyek.”
Programmer: “Aduh tapi kita lagi ngejer deadline nih, bisa gak kita rapat cepat aja?”
PM: “Pasti, paling cuma sepuluh menit kok”
Catatan: Pertemuan itu baru selesai 3 jam kemudian, tentunya diakhiri dengan debat kusir yang tidak berkesimpulan.
Kesimpulan
Interaksi antara Product Manager dan Programmer tidak selalu berjalan mulus, tetapi seringkali memberikan keceriaan di tengah perjalanan yang penuh tekanan. Meskipun memiliki tujuan yang berbeda, keduanya harus belajar untuk berbicara satu sama lain dengan bahasa yang dapat dimengerti